"Papii, mamii mana... ko mami ga pulang-pulang... ?"
What should I say?? What am I suppose to do? Ketika seorang anak bertanya seperti itu. Banyak kehawatiran-kehawatiran yang aku rasakan, ketakutan seorang aku yang kelak mungkin dia tanyakan.
Sebenarnya mudah saja aku jawab pertanyaan itu, tapi lebih dari itu yang aku pertimbangkan. Aku tidak ingin anakku sampai pada pertanyaan itu, aku ingin dia mengenal figur seorang ibu sejak dini, sebelum dia bisa berkata-kata dan merangkai sebuah kalimat. Mungkin ini cara yang paling tepat untuk menjawab kehawatiranku, tapi pertanyaan sekarang ialah, SIAPA....?
Tidak mudah untuk mendapatkan seorang pendamping yang mendekati sosok figur ibu, terlebih jauh untuk menerima keadaan aku saja mungkin sulit. Kalaupun ada aku harus benar-benar selektif. Dimulai dari "kalau dia bener bener sayang yang di tanyain pertama kali adalah kenzi. nanyain kabar kenzi, keadaan nya dsb"*; tapi aku juga harus pandai-pandai melihat apa cinta dia tulus atau tidak, karena mungkin saja, "ada yang menanyakan tentang anak mu, cuma untuk ngambil perhatian mu. cuma untuk ngambil simpati kamu"*.